REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA - Pemerintah Provinsi Papua hingga saat ini masih terus memantau perkembangan kasus pertikaian antar kampung yang terjadi di Kwamki Lama, Kabupaten Mimika. Pasalnya, hingg kini konflik rentan terjadi di kawasan tersebut.
"Sampai saat ini kami terus memantau perkembangan yang terjadi di kawasan yang sering kali dilanda "perang" antar kampung," kata Pejabat Gubernur Papua Syamsul Arief Rivai, di Jayapura, Senin (25/6).
Ia mengatakan hingga saat ini pemprov belum menurunkan tim karena tidak ada permintaan dari pemda setempat. Ia berharap kasus tersebut dapat segera ditangani hingga tidak berlarut larut.
Namun bila Pemda Mimika meminta bantuan pemprov maka Pemprov siap untuk mengirimkan tim kekawasan tersebut. Saat ini, kata Syamsul Rivai, Kapolda Papua Irjen Pol BL Tobing berada di Timika untuk menyelesaikan kasus yang sudah mengakibatkan ratusan warga sipil terluka dan lima orang tewas.
"Mudah-mudahan masalah tersebut dapat segera tertangani sehingga tidak ada lagi korban jiwa," kata Pejabat Gubernur Papua, Syamsul Rivai.
Kasus pertikaian antar dua kampung yakni kampung Harapan (atas) dengan kampung Amole (tengah) itu berawal dari kecelakaan lalu lintas. Korban ialah warga kampung Harapan dan pelakunya warga kampung Amole.
Insiden itu membuat warga kampung Harapan menuntut balas dengan menyerang warga kampung Amole. Akibat perang antar kampung yang bertetangga itu telah menimbulkan korban jiwa dan harta benda dari kedua belah pihak.