REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badak Sumatera di Suaka Rhino Sumatera (SRS) Taman Nasional Way Kambas, Lampung, melahirkan anak berkelamin jantan. Kelahiran anak badak pada Sabtu (23/6) pukul 00.45 WIB itu merupakan yang pertama sejak upaya konservasi pengembangbiakan (breeding conservation) di Asia sejak 124 tahun silam.
''Karena itu, peristiwa kelahiran tersebut menjadi tonggak sejarah bagi upaya pelestarian Badak Sumatera,'' kata Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, di Jakarta, Senin.
Anak badak tersebut hasil perkawinan dari badak jantan bernama Andalas (11 tahun) dan badak betina bernama Ratu (12 tahun). Induk badak itu sebelumnya telah mengandung dua kali dari hasil pasangan yang sama. Tetapi, Ratu selalu keguguran.
Badak Andalas didatangkan SRS dari kebun binatang Cincinnati pada 2007. Dia sejak itu dipasangkan dengan Ratu.
Selama masa kehamilan (15-16 bulan) dan proses kelahiran, induk dan anak badak itu dirawat, diperiksa, dan dimonitor secara intensif oleh tim perawat dan dokter hewan Yayasan Badak Indonesia (YABI) dan Taman Safari Indonesia. Tim juga mendatangkan dokter hewan dari International Rhino Foundation (IRF), kebun binatang Cincinnati AS, Tarongan WPZ Australia, dan White Oak Conservation Centre Amerika.
''Seluruh proses kehamilan sampai kelahiran badak tersebut didokumentasikan untuk bahan evaluasi,'' kata menteri. ''Kehadiran pengunjung di lokasi sekitar SRS juga sangat dibatasi agar tidak menimbulkan gangguan. Ini khususnya menjelang kelahiran.''