REPUBLIKA.CO.ID, GAZA--Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menyatakan Gaza mengalami krisis air lantaran air tanahnya tidak layak minum. Kini, kebanyakan warga Gaza mengandalkan air yang bersumber dari hujan.
Seperti dikutip infopalestina.com, Senin (24/6), dalam laporan per Mei 2012, sekitar 95 persen air di Jalur Gaza tidak layak minum karena kadar garamnya melebihi ambang batas kelayakan. Kandungan garam dalam air tanahnya mencapai 80 persen.
OKI pun menyerukan kepada negara-negara Islam dan pihak lainnya untuk membantu Gaza untuk membangun proyek penyulingan air bersih. OKI juga menegaskan pentingnya sistem pembuangan limbah dan proyek daur ulang sehingga mengurangi pencemaran air tanah.