REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Gories Mere, mengklaim angka prevalensi penyalahgunaan narkoba mengalami penurunan. Namun sepanjang 2007-2011 peredaran narkoba jenis shabu terus mengalami peningkatan.
''Hasil penelitian BNN bekerjasama dengan Puslitkes UI pada 2011 menunjukkan angka prevalensi penyalahgunaan sebesar 2,2 persen atau setara dengan 3,8 - 4,2 juta. Angka ini di bawah proyeksi angka prevalensi tahun yang sama, yaitu 2,32 persen,'' kata Gories di Makassar, Selasa (26/6).
Gories juga mengungkapkan untuk kasus shabu peningkatannya rata-rata sebesar 21,2 persen. Lalu untuk kasus ganja menurun rata-rata sebesar 9,9 persen, heroin turun 26,6 persen, dan ekstasi turut rata-rata 23,5 persen. Ia juga menambahkan pada tahun lalu pihak BNN telah mengungkap sebanyak 19.045 kasus.
''Meskipun hasil pengungkapan kasus menunjukkan kenaikan namun hasil ini masih tergolong kecil bila dibandingkan dengan perkiraan jumlah kebutuhan konsumsi narkoba di Indonesia,'' ujarnya.