REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepolisian RI masih mendalami kasus kekerasan yang dialami mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. "Pasca pelantikan Gubernur Aceh,ada beberapa pelanggaran pidana, kejadian tadi masih dalam penyelidikan," kata Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo.
Pernyataan itu disampaikan kapolri usai menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di ruang VVIP Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa pagi. Timur mengatakan kepolisian terus melakukan pendalaman masalah tersebut.
Mabes Polri, imbuhnya, juga mengirimkan bantuan personil bagi Polda Aceh untuk menangani hal tersebut. "Perkuatan Polda Aceh dari Mabes (Polri-red)dan sekarang sedang bekerja, kita tunggu hasilnya," kata Timur Pradopo.
Sebelumnya, pada Senin 25 Juni 20120, mantan gubernur Aceh Irwandi Yusuf dipukul oleh beberapa orang seusai menghadiri pelantikan gubernur dan wakil gubernur Aceh terpilih di gedung DPRA di Banda Aceh, Senin petang. Irwandi Yusuf langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum dokter Zainoel Abidin (RSUZA) untuk memperoleh perawatan medis.
Mantan Gubernur Aceh itu dirawat di ruang trauma RSUZA dan diperoleh informasi mengalami luka memar dimata sebelah kiri. Sekitar pukul 15.30 WIB, setelah mengikuti pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih pasangan Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf, para undangan satu per satu keluar dari ruang utama gedung DPRA.
Gubernur dan wakil gubernur terpilih pada pilkada 9 April 2012 itu dilantik oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi. Selanjutnya, dari deretan tengah halaman gedung terdengar kericuhan dan sejumlah orang tampak sedang memukul seseorang dan ternyata itu adalah mantan gubernur Aceh periode 2007-2012, Irwandi Yusuf.
Saat ditemui di ruang perawatan RSUZA Banda Aceh, Irwandi Yusuf menjelaskan bahwa sebelum kejadian pemukulan terhadap dirinya, ada seseorang yang memprovokasi massa di sela-sela jalan menuju luar gedung dewan.
"Awalnya ada seseorang yang memprovokasi massa dengan kata-kata yang ditujukan kepada saya sebagai pengkhianat. Kemudian seseorang langsung menggebuk dari arah belakang dan wajah, akibatnya kacamata saya terjatuh ke tanah dan pecah," kata dia menjelaskan. "Saya mengetahui dan mengenal orang yang memprovokasi dan memukul saya," kata Irwandi
.
Ia menambahkan, ada beberapa petugas kepolisian berseragam preman, namun mereka juga tidak mampu membendung massa. Irwandi Yusuf juga mengatakan beberapa aparat kepolisian yang mencoba menghalau massa pun turut terkena pukulan di bagian kepala.