REPUBLIKA.CO.ID, MEKSIKO CITY - Bandara udara Mexico City pada Senin (25/6) diwarrnai insiden baku tembak antara polisi dengan tersangka yang diduga menyelundupkan narkotika. Tiga polisi tewas dalam peristiwa itu, sementara wisatawan yang panik bergegas mencari tempat berlindung di terminal sibuk tersebut.
Baku-tembak itu terjadi ketika tiga personel polisi federal mendekati kedua dua tersangka di Terminal 2 bandar udara tersebut. Ketiga polisi memang menangani penerbangan domestik dan internasional. Dua polisi langsung tewas di terminal itu dan seorang lagi tewas belakangan di rumah sakit akibat lukanya.
Lebih dari selusin suara tembakan terdengar, demikian laporan Milenio Television. Tayangan televisi memperlihatkan satu mayat tergeletak di lantai terminal, area umum di bandar udara tersebut.
Para tersangka, yang masih berkeliaran, diduga adalah bagian dari kelompok pejahat lebih luas yang terlibat dalam jaringan kokain, kata Kementerian Keamanan Meksiko di dalam satu pernyataan sebagaimana dikutip Reuters.
Juru Bicara bandar udara Jorge Gomez mengatakan kepada Milenio Television kedatangan dan keberangkatan pesawat berjalan normal setelah peristiwa itu.
Meski insiden itu tak biasa, namun Mexico City relatif memiliki angka kematian yang rendah dibandingkan dengan bagian lain negeri tersebut, tempat kekerasan yang berhubungan dengan narkotika telah menewaskan sebanyak 55.000 orang dalam lima-setengah tahun belakangan.
Namun serangan telah merembet ke ibu kota negeri itu dan daerah sekitarnya. Lebih dari 300 pembunuhan oleh gerombolan narkotika tercatat tahun lalu.
Pelabuhan dan bandar udara Meksiko adalah daerah sibuk bagi penyelundup narkotika. Sepanjang tahun ini, polisi federal telah menyita lebih dari 200 kilogram kokain di bandar udara di ibu kota Meksiko, dua kali lipat dari jumlah yang disita di sana tahun lalu.