Selasa 26 Jun 2012 14:48 WIB

Sindir Umur dan Ijazah, Pertanda Megawati Nyapres Lagi?

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Dewi Mardiani
Taufiq Kiemas dan Megawati Soekarnoputri
Taufiq Kiemas dan Megawati Soekarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengatakan tak melihat adanya dikotomi pemimpin tua dan muda. Bagi dia, karena bersifat relatif, maka umur tak menjadi ukuran bagi setiap orang yang ingin menjadi pemimpin dan politisi.

''Di dalam politik, hal yang sifatnya relatif itu sebetulnya tak perlu diperdebatkan sampai jelimet, sampai detil-detil,'' katanya di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (26/6).

Menurutnya, saat ini banyak anak muda yang justru menjadi penjilat. Bahkan, mengampanyekan isu regenerasi hanya untuk mendapatkan posisi dan kekuasaan. Padahal, secara kemampuan dan kapabilitas, orang tersebut tidak mumpuni.

Menurutnya, regenerasi bisa saja. Hanya, harus dipastikan kalau kualitasnya memang terbaik. Ia pun mengacu pada pemerintahan Soekarno yang kabinetnya diisi oleh orang yang rata-rata berusia 30-an tahun. ''Panglima Angkatan Udara termuda waktu itu, Oemardhani umurnya baru 28 tahun ketika jadi panglima. Silakan (regenerasi), tapi yang benar dong. Jangan hanya mau merebut dan mengambil. Tapi urus RT saja tak bisa,'' ujar dia.

Tak hanya itu, Megawati juga menyampaikan sikapnya yang tidak setuju dengan undang-undang yang hanya mengedepankan pertimbangan akademik normatif untuk jabatan eksekutif dan legislatif. Hal ini, dipandangnya justru menyandera orang-orang yang tidak bisa mengikuti jenjang sekolah formal, tapi punya kemampuan yang mumpuni.

''Kalau hanya memikirkan masalah normatif seperti itu, maka alangkah sempitnya pandangan kita,'' jelas Megawati. Menurutnya, yang penting justru orang itu memiliki ideologi Pancasila yang kuat. Yang sesuai dengan visi dari para pendiri bangsa. Jangan hanya di bibir saja. Melainkan telah menjadi paham dan sikap.

Pada kesempatan yang sama, Megawati pun diminta untuk maju lagi menjadi calon presiden pada 2014. Permintaan ini disampaikan, meskipun sampai saat ini partai berlambang kepala banteng itu belum menentukan capres pilihannya. Permintaan itu disampaikan oleh Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP), organisasi sayap PDI Perjuangan, Maruarar Sirait. ''Semua kader Taruna Merah Putih mendukung Ibu Megawati sebagai capres 2014,'' ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement