REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Kepolisian Resor Bogor memastikan senjata api (senpi) yang digunakan para pelaku penembak satpam Institut Pertanian Bogor merupakan senjata rakitan. "Dari hasil Puslabfor Mabes Polri, kedua senjata yang digunakan oleh tersangka penembak satpam IPB adalah senjata rakitan yang terbuat dari logam," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Bogor, AKP Imron Ermawan, di Bogor, Selasa (26/6).
Imron menambahkan hasil Puslabfor memastikan bahwa senpi i yang digunakan Unyil dan MH atau Mamay untuk mengeksekusi satpam IPB bukanlah senjata organik Polri seperti yang diduga sebelumnya. Senjata rakitan lanjut Imron, tidak memiliki nomor seri seperti senjata organik milik polisi.
Mengenai proyektil peluru yang yang ditemukan di tempat kejadian perkara, lanjut Imron, identik dengan senpi yang digunakan oleh pelaku untuk menembak para korbannya. "Hasil puslabfor terhadap proyektil peluru juga benar berasal dari senjata api yang digunakan oleh kedua pelaku," katanya.
Imron mengatakan saat ini pihaknya telah menyiapkan pemberkasan ke dua pelaku penembak Satpam IPB. "Saat ini berkas telah dikirim ke Kejaksaan Cibinong," kata Imron.
Peristiwa penembangan dua Satpam IPB terjadi Jumat (25/5) setelah shalat Jumat. Dua satpam yang tewas masing-masing Supriatna (44) dan Suhardi (46). Keduanya tewas diberondong orang yang diduga akan mencuri sepeda motor di parkiran Masjid Al-Hurriyah, Kampus IPB Dramaga.