REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menurut Imam Masjid Al-Farah New York yang sedang berkunjung ke Jakarta, Imam Feisal Abdul Rauf, Muslim di dunia memiliki satu masalah besar. Masalah itu adalah seseorang yang tidak mengerti tentang agama tetapi mengaku sebagai ahlinya.
Salah satu contohnya adalah teroris. Teroris menurutnya adalah semua organisasi yang membunuh orang-orang tak berdosa. "Agama Islam melarang adanya aksi kekerasan dan perang," ujar pria Amerika kelahiran Kuwait ini, Selasa (26/6).
Ia mengutip al Quran (2:256) yang menegaskan 'Tidak ada paksaan dalam menganut agama Islam'. Al Quran, katanya, bahkan melarang agresi terhadap mereka yang menentang Tuhan. "Kita juga dilarang mengutuk Tuhan agama lain. Tuhan kita akan dikutuk mereka jika kita melakukan itu," ujar dia.
Dalam bukunya yang berjudul 'Seruan azan dari puing WTC', ia menuliskan bahwa para ahli fiqih menyimpulkan kita bertanggung jawab atas kekerasan pihak lain terhadap kita jika hal itu terjadi akibat kecerobohan kita. Al Quran memperbolehkan serangan hanya demi mempertahankan diri ketika kita diserang.
Bahkan dalam kasus yang memperbolehkan peperangan, al Quran tidak pernah mengizinkan membunuh yang tak berdosa. Di dalam al Quran juga disebutkan bahwa umat Islam harus segera meletakan senjata apabila pihak lain menuntut perdamaian.
Menurut dia, prinsip-prinsip al-Quran ini sangat penting. Para pemimpin Muslim dan semua pemimpin agama harus memahami hal ini. Prinsip ini pun harus dimanfaatkan dalam diskusi antar umat beragama.