REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Muncul tudingan, Selasa (26/6) bahwa laporan rahasia di Kementrian Pertahanan Malaysia telah dijual ke perusahaan Prancis demi mencapai kesepakatan penjualan kapal Selam. Menteri Pertahanan Malaysia membantah tuduhan tersebut.

Sebelumnya, Perdana Menteri Najib Razak juga telah melontarkan bantahan serupa terkait tudingan tersebut dalam pembelian kapal selam AS senilai 1,1 miliar dolar AS pada 2002 lalu. Saat pembelian dialkukan, Najib menjabat sebagai menteri pertahanan.

Najib mengatakan tudingan itu dimunculkan sebagai kampanye hitam untuk menjatuhkan citranya. Namun dalam beberapa bulan terakhir, media online Malaysia, menyatakan menemukan 'bukti baru' bahwa grup oposisi, Suaram, dan pengacaranya mendapat bukti dari Prancis terkait kasus tersebut.

Klaim-klaim itu muncul pada waktu yang sensitif bagi Najib yang hendak bersiap menghadapi pemilu di Malaysia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika