REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat, Rafani Achyar, menilai kampanye penggunakan kondom oleh Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, dinilai sasarannya tidak tepat atau sosialisasi itu tidak dijelaskan untuk siapa peruntukannya.
"Kondom itu hanya digunakan pasangan suami istri resmi, itu pun digunakan untuk menekan angka kelahiran. Kalau di luar itu, kami malah menjadi khawatir ini hanya akan menimbulkan sebuah kemaksiatan," kata Rafani Achyar di Kota Bandung, Rabu (27/6).
Ia menyatakan kampanye penggunaan kondom jika tidak jelas peruntukannya maka dikhawatirkan akan mendorong tumbuhnya kegiatan seks bebas khususnya di kalangan generasi muda.
"Terlepas apa pun alasannya itu hanya akan menjadikan pergaulan bebas dan menumbuhkan penyakit HIV/AIDS. Dan saya lihat disini pihak pemerintah memang ingin menghilangkan atau mengurangi pergaulan bebas, tapi nyatanya hanya akan melahirkan penyakit," kata dia.
Sementera itu, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mengajak warga masyarakat menyimak secara keseluruhan materi dan pesan dari kampanye Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi tentang kondom sehingga tidak memahami hanya sepotong-potong.
"Jangan sepotong-potong membacanya. Dasar Kementerian Kesehatan di bawah pimpinan Nafsiah Mboi mengampanyekan penggunaan kondom karena HIV/AIDS sudah juga menyerang kelompok yang awalnya tidak berisiko, seperti ibu rumah tangga," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Alma Lucyati.