Rabu 27 Jun 2012 23:36 WIB

Mendag Minta UKM Perbaiki Kemasan Produk

Salah satu hasil produksi UKM (ilustrasi).
Foto: Antara
Salah satu hasil produksi UKM (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Gita Wirjawan meminta pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) memperbaiki kemasan produk agar dapat bersaing di pasar global. "Saya minta agar pengemasan produk diperbaiki sehingga cantik dan menarik karena orang mau bayar mahal dan bisa dipasarkan ke negara tujuan ekspor, baik tradisional maupun nontradisional," kata Gita Wirjawan di Jakarta, Rabu (27/6).

Ia mengungkapkan hal tersebut dalam acara Dialog dengan Alumni Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI) Jakarta. Gita mencontohkan ongkos produksi satu komputer tablet "Ipad" dari perusahaan Amerika Serikat Apple Inc. Pabrik di Cina yang memproduksi produk itu hanya membutuhkan ongkos sembilan dolar AS.

Di pasar AS, lanjutnya, produk itu dijual dengan harga 399 dolar AS karena kemasannya yang menarik meski teknologinya sudah ada sejak 30 tahun lalu. Namun, perusahaan Apple melakukan inovasi agar produknya semakin menarik, jelas Gita.

Gita juga melihat bahwa sesungguhnya banyak negara yang membutuhkan produk dari Indonesia. Akan tetapi, Indonesia kurang melakukan promosi dan masih minim dalam pengemasan yang cantik. "Hanya sedikit sekali pengusaha asal Brasil, Ekuador, atau Meksiko yang peka tentang produk Indonesia, padahal mereka butuh barang hasil Indonesia. Mereka hanya berdagang dengan Thailand, Malaysia, atau Singapura, padahal produk tersebut berasal dari Indonesia," ungkap Gita.

Terkait dengan masalah pendanaan yang kerap menjadi hambatan UKM untuk melakukan ekspansi usaha, Gita mengaku sudah sering berbicara dengan pejabat terkait agar dapat mengurangi suku bunga kredit. Ia tetap optimistis bahwa Indonesia dapat meningkatkan ekspor di tengah krisis global dengan melalui peningkatan nilai tambah demi mencapai posisi ekonomi yang lebih baik pada tahun 2020.

"Ekspor Indonesia tahun lalu cuma menyumbang 26 persen dari total produk domestik bruto. Kalau bisa ditingkatkan ke 35 persen dan besaran PDB Indonesia pada tahun 2020 menjadi 4 triliun dolar AS dari 1 trilun dolar AS saat ini, artinya ekspor harus mencapai 1,4 triliun dolar AS," ungkap Gita. Produk-produk yang bernilai tambah, seperti tekstil, sepatu, mebel, dan kerajinan tangan, menjadi produk andalan untuk mencapai target tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement