REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW--Rusia dan beberapa negara Barat mengatakan pada mediator PBB di Suriah, Kofi Annan, mereka mendukung rencana dibentuknya kabinet persatuan nasional Suriah. Kabinet rencananya terdiri dari anggota pemerintah dan oposisi, namun tidak termasuk mereka yang mengancam persatuan di Suriah.
Proposal mengenai hal tersebut menjadi topik utama di Rusia dan empat anggota tetap lain Dewan Keamanan PBB. Negara-negara tersebut merupakan pemain kunci di Timur Tengah dan akan membahas masalah ini dalam pertemuan di Jenewa. Pertemuan akan fokus dalam pembahasan konflik 16 bulan di Suriah.
"Kabinet bisa terdiri dari anggota pemerintah sekarang, oposisi dan lain-lain. Pengecualian bagi mereka yang terus membahayakan kredibilitas transisi dan merugikan rekonsiliasi serta stabilitas," kata salah satu diplomat Rusia.
Diplomat tersebut menambahkan, ide ini tak termasuk orang-orang tertentu. Namun jelas orang yang dimaksud mengacu pada Presiden Suriah Bashar al-Assad. Meskipun, usulan Annan tak secara eksplisit mengatakan Assad tak bisa bergabung dalam kabinet persatuan nasional.