Kamis 28 Jun 2012 19:04 WIB

Kader IMM Harus Warnai Perpolitikan Nasional

Rusli Halim Fadli, ketua umum DPP Penegak Amanat Reformasi Rakyat (PARRA) Indonesia.
Foto: parra
Rusli Halim Fadli, ketua umum DPP Penegak Amanat Reformasi Rakyat (PARRA) Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Mantan Ketua Umum PP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Rusli Halim Fadli, mengatakan, kader IMM harus bisa mewarnai perpolitikan nasional.

''Sebagai organisasi kemahasiswaan yang memiliki anggota yang sangat besar, kader IMM bisa berdiaspora di semua partai politik,'' ujar Rusli Halim dalam acara Dialog Kebangsaan yang mengusung tema "Posisi IMM Dalam Dinamika Perpolitikan di Indonesia" di Warkop Cappo Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (28/6).

Menurut dia, saat ini moral politisi Indonesia memang sedang mendapat sorotan tajam dari masyarakat. Ia optimistis kader-kader IMM bisa memperbaiki citra yang buruk itu jika mau tampil menjadi yang terdepan dalam mewarnai perpolitikan bangsa ini.

"Kawan-kawan IMM yang punya kapasitas dan ideologi keislaman yang bagus memang kebanyakan konsen di dunia pendidikan dan birokrasi,'' tutur Ketua Umum DPP PARRA Indonesia itu.

Rusli menegaskan, sudah saatnya kader IMM juga berdiaspora di kancah politik nasional. ''Yang ke kampus kita dorong, yang ke birokrat kita siapkan dan yang akan menjadi politisi harus kita dukung juga,'' papar Rusli Halim

Acara dialog kebangsaan yang diadakan Pimpinan Cabang IMM Kota Makassar itu juga dihadiri pembicara lainnya seperti calon wali kota Makassar, Saiful Saleh dan Usman Lonta, anggota F-PAN DPRD Sulawesi Selatan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement