REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Tim PSMS Medan menutup pertandingan kandangnya di Liga Super Indonesia (ISL) musim ini dengan manis setelah mengalahkan tamunya, PSAP Sigli, 2-1 di Stadion Teladan Medan, Kamis (28/6) malam.
Kemenangan tuan rumah ditandai dengan gemilangnya striker Ikpefua Osas Saha yang memborong kedua gol ke gawang tim tamu yang dijaga M. Sabini.
Gol pertama Osas Saha tercipta pada menit ke-42 melalui tandukannya memanfaatkan kemelut yang terjadi di mulut gawang PSAP. Kemudian, gol kedua tercipta pada menit ke-67 memanfaatkan umpan dari tendangan bebas Nastca Ceh.
Satu-satunya gol tim tamu dicetak Sekou Camara pada menit ke-28, hasil umpan manis dari Abu Bakar. Sekou Camara sendiri sebelum mencetak gol, ke gawang Eddy Kurnia sempat melewati beberapa pemain belakang PSMS Medan.
Manajer PSMS Medan Benny Tomasoa usai pertandingan mengatakan bahwa pihaknya bersyukur bisa memetik poin penuh pada laga terakhir di kandang tersebut. Permainan yang ketat sepanjang pertandingan yang diperagakan kedua tim sempat membuat pihaknya khawatir.
Ia juga memuji semangat pemain-pemain PSMS yang sepanjang pertandingan tidak kenal lelah meski sempat lebih dahulu kebobolan. "Kami puas dengan hasil ini, apalagi anak-anak sepanjang pertandingan sangat bersemangat demi meraih kemenangan," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Tim PSAP Husni Imran mengatakan secara pertandingan pihaknya merasa puas. Namun, dia merasa kecewa dengan kepemimpinan wasit Setiyono yang dinilainya sering mengambil keputusan salah sehingga sering memancing emosi anak-anak PSAP.
"Secara permainan tim yang diperagakan kedua tim, saya puas. Tapi, ya, itu wasitnya sering kali mengambil keputusan yang salah," katanya.
Panasnya suhu permainan, membuat pemain-pemain PSAP meninggalkan lapangan pada masa injury time babak kedua akibat kecewa dengan keputusan-keputusan wasit yang sering kali merugikan mereka.
Kekecewaan tersebut berawal ketika pada menit ke-88, Abu Bakar berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Namun,
wasit menganulir gol tersebut karena hakim garis terlebih dahulu mengangkat bendera tanda Abu Bakar dalam posisi off side.
Keputusan tersebut membuat anak-anak PSAP protes sehingga membuat pertandingan sempat terhenti beberapa menit. Setelah ditenangkan Pelatih Jessy Mustamu, pemain-pemain PSAP bersedia melanjutkan pertandingan.
Namun, hanya beberapa menit kemudian, pemain-pemain PSAP kembali keluar lapangan. Setelah ditunggu beberapa saat, wasit akhirnya membunyikan peluit tanda berakhirnya pertandingan.
Sekretaris tim PSAP Husni Imran mengakui tindakan yang dilakukan timnya dengan keluar lapangan pada masa injury time tersebut salah. Namun, menurut dia hal itu dilakukan karena memang sudah keputusan manajemen demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pada pemain-pemainnya.
"Kami akui itu salah, itu memang sudah keputusan kami mengingat kondisi yang semakin memanas," katanya.