REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Pemerintah Suriah menempatkan sekitar 170 tank di perbatasan wilayah dengan Turki, Jumat (29/6). Laporan tersebut diperoleh dari Jenderal Tentara Pembebasan Suriah Mustafa al-Sheikh dan belum bisa dikonfirmasi.
Menurut al-Sheikh kepada Reuters, seperti dikutip dari laman times of israel, tank perang tersebut berada sekitar 30 kilometer (19 mil) dari perbatasan atau di timur laut Aleppo. Tindakan tersebut dilakukan rezim Suriah setelah Turki mengerahkan senjata antipesawat dan senjata lain di sepanjang perbatasan dengan Suriah, Kamis (28/6).
Belum ada konfirmasi, tapi rekaman televisi TRT menunjukkan, sebuah konvoi kecil truk militer yang membawa senjata memasuki sebuah pos militer di desa perbatasan Guvecci. Beberapa senjata antipesawat juga telah dikerahkan di tempat lain di sepanjang perbatasan, sekitar 50 kilometer dari Provinsi Hatay. Sedangkan sekitar 30 kendaraan militer dan sejumlah truk terlihat membawa peluncur roket yang bisa dioperasikan sendiri.
Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan memperingatkan, setiap unit militer Suriah yang mendekati perbatasan akan diperlakukan sebagai ancaman langsung. NATO telah menyatakan solidaritas dengan Turki dan mengutuk serangan Suriah, tapi tidak menyebutkan tindakan balasan terhadap Suriah.
Turki sedang bernegosiasi dengan AS dan NATO untuk membuat zona netral di sepanjang perbatasan dengan Suriah sehingga bahaya konflik bisa dikurangi, Jumat (29/6). Pejabat Turki mengatakan, negaranya juga menginginkan negara anggota NATO menciptakan zona bebas terbang di Suriah. Usulan tersebut dalam proses pembicaraan.