Jumat 29 Jun 2012 21:35 WIB

Masyarakat Papua Diminta Peduli Penanggulan HIV/AIDS

Peduli HIV-AIDS
Peduli HIV-AIDS

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Angka kasus HIV/AIDS di Papua menunjukkan peningkatan. Untuk itu, pejabat Gubernur Papua Syamsul Arief Rivai meminta semua pihak termasuk masyarakat untuk peduli terhadap upaya penanggulangan HIV/AIDS di tanah Papua.

"Tanpa kepedulian kita semua maka HIV/AIDS tetap menjadi mesin pembunuh yang bekerja secara perlahan namun pasti dapat membunuh kita semua," kata Syamsul dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekda Papua Constan Karma pada launching kampanye HIV/AIDS di Jayapura, Jumat.

Diakuinya, tingkat pengetahuan masyarakat yang masih rendah serta kurangnya informasi dapat menjadi penyebab meningkatnya kasus HIV/AIDS di Papua. Karena itulah kampanye tentang HIV/AIDS harus sampai ke kampung-kampung dan jangan hanya dilakukan di perkotaan saja mengingat masyarakat di kampung memiliki keterbatasan informasi dan pengetahuan.

"Dengan kondisi demikian dikhawatirkan masyarakat kampung akan mengalami pergeseran budaya yang menjurus pada perubahan perilaku terkait program respek yang sedang dilaksanakan," kata pejabat Gubernur Papua.

Menurut dia, Pemprov Papua sudah memberikan perhatian yang tidak kecil untuk pengendalian HIV/AIDS serta memperbanyak jumlah puskesmas yang mampu menyelenggarakan VCT (voluntary councelling dan testing) sehingga mampu mendeteksi dan memberikan pelayanan kepada mereka yang terkena penyakit mematikan itu.

Dari data yang ada menunjukkan, hampir seluruh kasus HIV/AIDS di Papua akibat hubungan seksual beresiko, baik hubungan heteroseksual maupun homoseksual, kata pejabat gubernur Papua Syamsul Rivai.

Hingga 31 Maret tercatat terdapat 2.187 kasus, yang terdiri dari 5.090 kasus HIV dan 7.097 kasus AIDS, 980 orang diantaranya meninggal dunia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement