REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR - Milisi bersenjata Mali terkait Alqaidah, Ansar Dnine, pada Sabtu menghancurkan makam-makam tua di kota perdagangan kuno, Timbuktu. Padalah lokasi itu dikategorikan UNESCO sebagai situs Warisan Dunia, demikian menurut penuturan saksi mata.
Serangan itu terjadi beberapa hari setelah Unesco menyetujui permintaan negara yang terletak di Afrika Barat itu. Mali meminta Timbuktu dimasukkan dalam daftar situs warisan yang terancam bahaya menyusul gempuran dan pengambilalihan dua pertiga kota itu pada April oleh kelompok separatis Ansar Dine.
'Mereka sudah menghancurkan musoleum-musoleum sepenuhnya, termasuk makam Sidi Mahmoud dan dua yang lain. Sidi Mahmoud dianggap sebagai salah satu tokoh kuno Mali yang berperan dalam penyebaran Islam di negara itu.''
"Mereka mengatakan akan terus bergerak dan menghancurkan 16 makam lokal Mali,'' ujar wartawan Mali, di area paling rawan pertempuran di kota Dakar.
'Mereka semua bersenjata dan mengepung situs-situs dengan truk-truk pick up," bunyi laporan. Sementara warga lokal disebut hanya bisa melihat tanpa bisa berbuat apa apa. Grup separtis itu dilaporkan baru saja mehancurkan makam Sidi El Mokhtar dengan kapak. Tokoh yang dimakamkan itu dianggap sebagai ulama era lama terkemuka yang dihormati di kawasan itu.