REPUBLIKA.CO.ID, TASHKENT -- Uzbekistan telah memutuskan untuk menangguhkan keanggotaannya dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), kata kantor berita resmi Jahon, akhir pekan lalu, seperti dilansir Xinhua dan dipantau Antara, Ahad (1/7). Permohonan pemberhentian itu dikirim ke sekretariat blok militer dan politik regional pada 20 Juni.
Sekretaris Pers CSTO, Vladimir Zainetdinov, telah mengonfirmasi bahwa pihaknya menerima surat itu. "Penilaian hukum atas dokumen-dokumen yang kami terima sedang berlangsung. Selain itu, kami menyusun laporan kepada kepala-kepala negara CSTO."
Laporan Jahon mengatakan, surat tersebut mencantumkan alasan-alasan keputusan negara itu untuk menarik diri dari keanggotaan CTO. tetapi tidak merinci alasan tersebut.
Didirikan Mei 2002 dalam rangka Persemakmuran Negara-negara Merdeka (CIS), CSTO beranggotakan tujuh negara, yaitu Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Rusia, Tajikistan, dan Uzbekistan. Uzbekistan adalah anggota pendiri CSTO tetapi berhenti pada tahun 1999 sebelum kembali lagi pada tahun 2006.Pada Mei, pemimpin Uzbekistan absen dari pertemuan puncak CSTO di Moskow saat menandai ulang tahun ke 10 blok itu.