Ahad 01 Jul 2012 07:27 WIB

AS Tetapkan Dubes Pertama Untuk Myanmar

Presiden AS Barack Obama.
Foto: AP
Presiden AS Barack Obama.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Senat Amerika Serikat (AS) menegaskan, calon duta besar pertama Amerika Serikat untuk Myanmar pilihan Presiden Barack Obama. Hal ini jadi satu langkah terbaru dalam keterlibatan negara tersebut dengan Myanmar. Derek Mitchell, duta besar terpilih, adalah seorang veteran pembuat kebijakan AS mengenai Asia.

Pemimpin Minoritas Senat, Mitch McConnell, mengatakan, "Diplomat itu telah melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam perannya saat ini sebagai perwakilan khusus dan koordinator kebijakan untuk Burma (Myanmar)."

"Pengalamannya akan melayani kami dengan baik di wilayah itu karena ia telah membangun landasan yang kuat yang didirikan oleh (Charge d'Affaires) Michael Thurston dan tim kedutaan besar kami di Rangoon," lanjutnya, seperti dilansir AFP yang dipantau Antara, Ahad (1/7).

 

Keputusan itu dikeluarkan saat tokoh pro-demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, pada hari yang sama meninggalkan Prancis untuk kembali pulang mengakhiri lawatan kelima negara Eropanya. Dalam kunjungan itu, Suu Kyi dipuji sebagai model perlawanan damai untuk kediktatoran.

Myanmar selama puluhan tahun dikuasai oleh junta militer. Tapi di bawah pemerintah reformis dipimpin Presiden mantan Jenderal Thein Sein telah membebaskan tahanan politik dan mengizinkan partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) kembali ke dalam arus politik negara itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement