Ahad 01 Jul 2012 22:46 WIB

Sudah tak Berkuasa, Tony Blair Rindu Memimpin Inggris

Rep: Agung Sasongko/ Red: Heri Ruslan
Mantan PM Inggris, Tony Blair saat berkunjung ke tenda pribadi Moammar Qaddafi pada 2004 silam.
Foto: AP
Mantan PM Inggris, Tony Blair saat berkunjung ke tenda pribadi Moammar Qaddafi pada 2004 silam.

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON -- Mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair mengaku rindu memimpin Inggris. Pernyataan itu yang kedua kali dalam sepekan terakhir.

"Saya merasa punya sesuatu untuk dikatakan. Jika orang ingin mendengarkan itu hebat, jika tidak maka itu pilihan mereka," paparnya seperti dikutip dailymail.co.uk, Ahad (1/7).

Mantan pemimpin partai buruh ini mengatakan dunia telah berubah, sebabnya merupakan hal keliru bila hanya berdiam diri saja melihat perubahan itu.

"Saya banyak melihat banyak tempat di dunia, dan saya telah belajar banyak dari hal itu. Satu penyesalan saya adalah apa yang saya pelajari dalam lima tahun terakhir akan berguna apabila saya menjadi seorang Perdana Menteri," paparnya.

Menurut Blair, saat ini dirinya mengetahui apa yang terjadi dengan Inggris. Tapi ia mengatakan kemungkinannya sangat kecil untuk ambil bagian. "Tentu saja, tapi tidak lagi mungkin," paparnya.

Blair meninggalkan Downing Street pada tahun 2007 setelah 10 tahun berkuasa. Saat ini ia banyak bergerak di bidang bisnis dan penasihat internasional.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement