REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Komando Angkatan Bersenjata Turki, Ahad, menyatakan telah mengerahkan sebanyak enam jet tempur F-16 dalam tiga kejadian terpisah guna menanggapi helikopter Suriah yang mendekati perbatasan pada Sabtu (30/6). Namun tak ada pelanggaran wilayah udara Turki oleh helikoter Suriah tersebut.
Di dalam satu pernyataan, sebagaimana dikutip Reuters Ahad malam, militer Turki mengatakan keenam jet tempur tersebut telah diberangkatkan dari pangkalan udara Incirlik di Turki selatan, sebagai tanggapan atas helikopter Suriah yang terbang di sebelah selatan Provinsi Hatay, Turki.
Dua jet F-16 lagi lepas-landas dari satu pangkalan di Batman, setelah beberapa helikopter Suriah terlihat di dekat perbatasan selatan di Provinsi Mardin, Turki. Pada Jumat (22/6) satu pesawat Turki ditembak-jatuh oleh Suriah.
Akibat peristiwa tersebut, Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan memberitahu Suriah agar hati-hati terhadap kemurkaan Turki dan mengatakan Angkatan Bersenjata diperintahkan agar bereaksi terhadap ancaman yang datang dari Suriah.
Peringatan Erdogan kepada Suriah mencerminkan ketegangan yang meningkat bukan hanya di pantai Laut Tengah, tempat pesawat tersebut ditembak-jatuh, tapi juga di perbatasan panjang bersama yang dilintasi gerilyawan --yang memerangi Presiden Bashar al-Assad.
"Reaksi nasional kami tak boleh ditafsirkan sebagai kelemahan. Tanggapan ringan kami bukan berarti kami 'anak manis'," katanya. "Setiap orang mesti tahu bahwa kemurkaan Turki sama keras dan merusaknya seperti nilai persahabatannya."
Negara anggota NATO, yang diminta mengadakan pertemuan darurat oleh Turki di Brussels, telah mengutuk Suriah sehubungan dengan peristiwa tersebut.
Namun pernyataan berhati-hati di dalam satu pernyataannya memperlihatkan kekhawatiran negara Barat serta Turki bahwa campur tangan bersenjata di Suriah dapat memicu konflik sektarian, yang sudah bergejolak di Suriah, ke seluruh wilayah itu.