REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Kemenangan Spanyol atas Italia dalam ajang perebutan Piala Euro 2012 membawa kegembiraan tersendiri bagi warga Spanyol. Hal tersebut seakan mengobati kesengsaraan ekonomi yang beberapa waktu terakhir melanda Spanyol.
Puluhan ribu orang berkumpul di pusat kota Madrid, Spanyol. Mereka merayakan kemenangan timnya atas Italia dengan hasil gemilang 4-0. Ini merupakan prestasi gemilang, setelah pada piala Eropa sebelumnya mereka juga menjadi pemenang, kemudian memenangkan Piala Dunia dan saat ini kembali memenangkan piala Eropa.
Prestasi Spanyol dalam sepakbola berbanding terbalik dengan kondisi perekonomian negara tersebut. Negara ini memiliki tingkat pengangguran tertinggi diantara 17 negara zona euro. Spanyol juga terancam resesi mendalam, dan baru-baru ini meminta bailout untuk menopang bank-bank yang hampir bangkrut.
Kemenangan Spanyol dalam Piala Eropa jelas membawa sedikit angin segar bagi warga Spanyol. "Spanyol membutuhkan kemenangan ini untuk melawan penderitaan akibat krisis, yang tampaknya tak berujung," ujar Antonio Ferrillo, salah seorang warga dan pendukung tim Spanyol.
Vanesa Galilea salah seorang warga lain mengatakan, malam ini dapat membuat semua orang sedikit melupakan krisis. Meskipun krisis tak akan hilang akibat kemenangan Spanyol dalam Piala Eropa.
"Tapi setidaknya kami senang untuk sementara waktu. Saya yakin, setengah warga Spanyol tak akan muncul di tempat kerja esok, itu sudah pasti," ujar Galilea.
Putra Mahkota Spanyol Pangeran Felipe mengatakan, ini adalah sukacita untuk Spanyol. Ia berharap warga Spanyol dapat menikmati apa yang layak bagi mereka.
Sementara Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajov mengatakan, ia berharap kemenangan Spanyol dapat memberi kenyamanan untuk warga Spanyol. Ia berharap akan memberi semangat bagi warga untuk bertahan dari gelombang penghematan yang telah diberlakukan pemerintah selama ini.
Selama ini pemerintah Spanyol telah mengambil berbagai langkah untuk penghematan negara. Diantaranya menaikkan pajak, memberhentikan para pekerja, dan mengurangi pendanaan untuk layanan kesehatan serta sistem pendidikan.