Senin 02 Jul 2012 13:59 WIB

Pertumbuhan Penduduk Muda di Negara Islam Meningkat

Rep: Gita Amanda/ Red: Dewi Mardiani
Warga melintas di depan mobil ambulans di kota Lyari, Pakistan, Ahad (29/4). (Ilustrasi)
Foto: Fareed Khan/AP
Warga melintas di depan mobil ambulans di kota Lyari, Pakistan, Ahad (29/4). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI-- Seorang profesor mengatakan pertumbuhan kaum muda di negara-negara Islam terus meningkat. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan populasi warga berusia antara 10-29 tahun di beberapa negara Islam.

Menurut anggota senior dan profesor afiliasi Sekolah Kebijakan Publik Universitas George Mason, Amerika Serika,t Dr Mehtab Karim, mengatakan, kelompok usia muda merupakan kelompok produktif. Mereka dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada perubahan sosial ekonomi dan politik suatu bangsa.

"Gejolak terakhir dan revolusi di negara-negara Islam seperti Tunisia, Mesir, Yordania, Bahrain dan Suriah merupakan refleksi dari ini," kata dia, seperti dilansir The International News, Senin (2/7).

Karim menjelaskan, pemuda memainkan peran penting dalam pengembangan sosial ekonomi dan pertumbuhan suatu negara. Dilema yang mendera sebagian besar negara maju adalah jumlah penduduk muda mereka menurun dalam tiga atau empat dekade terakhir. Akibatnya penduduk usia tua yang perlu jaminan sosial dan kesehatan semakin meningkat.

Berbicara tentang Pakistan, ia mengatakan negara tersebut memiliki proporsi yang besar dari kaum muda. Jika dibimbing dengan benar, mereka dapat menjadi reservoir untuk pembangunan sosial ekonomi. Namun, ia mengamati, beberapa alasan membuat para pemuda di beberapa daerah tak  membawa pengaruh baik untuk negara tersebut, contohnya terlibat dengan ekstremis yang berdampak pada kebencian dan kekerasan

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement