Senin 02 Jul 2012 19:03 WIB

Pasukan TNI di Papua takkan Ditambah

KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo
Foto: antara
KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhi Wibowo mengatakan, TNI tidak akan menambah pasukan di daerah perbatasan Papua, terkait insiden penembakan Johanes Yanafrom (30) Kepala Kampung Sawi Tami Kabupaten Keerom oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).

"Namun, TNI bekerja sama dengan Polri bersama-sama mencari pelaku dan mencari tahu latar belakang penembakan tersebut," katanya usai menutup pendidikan taruna TK IV di Akademi Militer Magelang, Senin (2/7).

Ia mengatakan, tidak ada indikasi insiden penyerangan oleh OPM itu melibatkan pihak asing. "Tidak ada indikasi ke sana, apalagi hubungan Indonesia dengan Papua Nugini sangat baik," ujarnya.

Namun, dia mengakui pelaku penembakan tersebut ada yang lari ke daerah perbatasan. Hal itu tidak mengindikasikan keterlibatan pihak asing. "Kami masih selidiki siapa pelaku dan latar pelakang, sehingga ada insiden tersebut," ucapnya.

Ia mengatakan, hal semacam itu hampir terjadi setiap tahun, mereka secara tiba-tiba menyerang dan orangnya selalu berbeda-beda. Ia menegaskan, TNI tetap tidak akan menambah pasukan di perbatasan dan akan memaksimalkan pasukan yang saat ini ditempatkan di sana.

Johanes Yanafrom (30) merupakan Kepala Kampung Sawi Tami, Kabupaten Keerom, Papua, menjadi korban penembakan OPM, Ahad (1/7).

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement