REPUBLIKA. CO.ID, Pertemuan para pemimpin Arab dan Barat di Jenewa menyetujui rencana terkait dibentuknya pemerintahan transisi yakni pemerintahan persatuan nasional di Suriah sebagai solusi baru guna mengakhiri konflik yang sudah berlangsung cukup lama itu.
Para utusan sepakat bahwa pemerintah transisi itu akan terdiri dari anggota-anggota rezim sekarang dan pihak oposisi.
Akan tetapi salah satu koran pemerintah Suriah mengatakan, kesepakatan di Jenewa itu mirip pertemuan Dewan Keamanan PBB versi yang lebih besar, dimana sikap semua pesertanya tidak berubah.
Media pemerintah Suriah dan kelompok-kelompok oposisi menuding rencana baru bagi perdamaian Suriah sebagai kegagalan yang sempurna.
Seorang pemimpin oposisi mengatakan, ini merupakan pernyataan internasional paling buruk yang pernah dihasilkan dalam pembicaraan sejauh ini menyangkut krisis Suriah.
Dalam perkembangan lain, militer Turki mengatakan telah menyiagakan pesawat tempur setelah helikopter Suriah terbang terlalu dekat perbatasan hingga beberapa kali pada Sabtu.
Ankara sudah memperingatkan akan memperlakukan setiap satuan militer Suriah yang mendekati perbatasannya sebagai ancaman langsung, setelah pasukan Suriah menembak jatuh sebuah pesawat pengintai Turki bulan lalu.
Sementara itu, Dewan Nasional Suriah yang beroposisi mengatakan hampir 800 orang tewas dalam kekerasan di seluruh negeri dalam seminggu terakhir ini.