Selasa 03 Jul 2012 13:46 WIB

SBY Optimistis Masa Depan Kerja Sama Indonesia-Australia

Rep: Gita Amanda/ Red: Dewi Mardiani
Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono bertolak menuju Darwin Australia
Foto: Haryanto/Setpres
Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono bertolak menuju Darwin Australia

REPUBLIKA.CO.ID, DARWIN-- Hubungan bilateral Indonesia Australia secara signifikan telah memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi global. Dalam pidatonya saat jamuan makan siang Australia-Indonesia Business Council (AIBC) di Darwin, Australia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono optimistis atas hubungan bilateral ini ke depan.

"Melalui kerja samanya selama ini, Australia dan Indonesia telah memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi global," Ujar SBY saat menyampaikan rilis pidato pada jamuan makan siang AIBC di Darwin, Australia, Selasa (3/7).

Ia menyatakan, jika digabungkan PDB Australia dan Indonesia mencapai angka lebih dari dua triliun dolar Amerika Serikat. Jumlah tersebut menempatkan kedua negara dalam 18 besar ekonomi dunia.

Meski situasi ekonomi dunia cukup suram beberapa waktu terakhir, SBY mengaju optimis. Ia yakin hubungan kerja sama Australia Indonesia dapat terus berlanjut. Dalam lima tahun terakhir SBY menambahkan, dinamika masyarakat dan komunitas bisnis telah mendorong perdagangan dan investasi kedua negara.

Total perdagangan telah tumbuh rata-rata sebesar 11,3 persen. Pada 2011 lalu, total perdagangan mencapai angka 10.760.000.000 dolar AS. Sementara dalam hal investasi, SBY mengatakan, kehadiran investor Australia di Indonesia semakin terlihat. Bahkan pada 2011, Australia merupakan investor terbesar ke-14 di Indonesia.

Ia berharap, dalam waktu singkat Australia dapat masuk dalam sepuluh besar investor di Indonesia. Seperti halnya dua tetangga Indonesia lain yakni Singapura dan Malaysia. Pada saat yang sama, menurutnya, perusahaan-perusahaan Indonesia juga mulai hadir di Australia. " Dengan kombinasi faktor internal dan eksternal, pertumbuhan kedua negara akan semakin kuat ke depannya," kata SBY.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement