REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Di musim kemarau, masyarakat perlu mewaspadai penyakit yang berpotensi mewabah seperti H5N1 (flu burung), diare, ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), penyakit mata merah, dan penyakit kulit.
''Di samping itu dengan adanya perubahan lingkungan dan iklim perlu juga diwaspadai penyakit baru yang berpotensi mewabah, seperti yang belum lama ini terjadi seperti tomcat, ulat bulu,''kata Kepala Bagian Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DIY Daryanto Chadorie, Selasa (3/7).
Karena itu dia mengharapkan kepada masyarakat, apabila di wilayahnya muncul penyakit yang kemungkinan mewabah untuk segera melaporkan ke puskesmas terdekat. Nanti, kata dia, dari Puskesmas akan berkoordinasi dengan cepat ke District Surveillance Officer (DSO) atau Petugas Surveilans Kabupaten/Kota, kemudian DSO kabupaten/kota akan lapor ke provinsi.
Dikatakannya, dengan cara itu, bisa segera dilakukan respon cepat melalui penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui faktor penyebabnya apa saja dan segera dipetakan. Namun, Daryanto menambahkan, apabila ada unggas mati mendadak yang diduga H5N1, masyarakat diharapkan langsung lapor Puskemas dan Dinas Peternakan kabupaten/kota untuk melaporkan unggas yang mati.
Diakui Daryanto, di awal musim kemarau sampai sekarang belum ada kasus penyakit yang dilaporkan meningkat. ''Alhamdulillah belum ada laporan lonjakan penyakit, masih landai-landai saja. Meskipun demikian di awal musim kemarau ini udara malam sangat dingin, sehingga masyarakat harus waspada dan memperhatikan kondisi daya tahan tubuh,''kata dia.
Di musim kemarau, dia menambahkan, hendaknya asupan makanan perlu diperhatikan yakni banyak mengandung gizi, olahraga yang teratur. Di samping itu masyarakat juga perlu memperhatikan lingkungannya, dan perilaku hidup bersih dan sehat.