REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Posisi Selandia Baru cukup strategis guna menjadi salah satu pusat bisnis halal dunia. Sadar akan posisinya itu, Selandia Baru mulai mewacanakan ekspansi produk halal. Asia Tenggara dan Selatan menjadi target utama negeri kiwi dalam memasarkan produk halal mereka.
Pakar Bisnis, Greg Whittred, mengatakan bisnis halal saat ini tidak hanya sekedar komoditas ekonomi saja melainkan memiliki cakupan luas seperti gaya hidup, budaya, dan politik. Jadi, konsep halal itu tidak hanya sebatas konsumsi daging, tapi sektor lain.
"Negara ini mengabaikan sektor halal," papar dia seperti dikutip onislam.net, Selasa (3/7). Menurutnya, Selandia Baru memiliki hubungan baik dengan negara-negara Islam. Sebabnya hubungan baik itu perlu diperkuat dengan produk berbasis halal.
Pengamat bisnis, Zaudah Mystaffa mengatakan idealnya bank atau perusahan investasi perlu nanamkan modalnya pada produk yang mendorong bergeraknya perekonomian. Sebagai contoh saja, jumlah wisatawan asal negara Islam perlu difasilitasi dengan infrastruktur seperti masjid, dan restoran halal.
Managing Director Waikokato, perusahan eksportir daging di Green lea, Tony Egan mengatakan 80 persen dari pabrik pengolahan daging bersetifikat halal. Pada Juni 2011, ekspor Selandia Baru untuk produk daging halal bernilai 490 juta dolar. "Negara ini telah menjadi pemimpin pasar daging halal dunia selama satu dekade terakhir," katanya.
Egan mengatakan satu dekade lalu, pihaknya menyadari perlu untuk memahami kebutuhan "khusus" mereka. Tentunya pemahaman itu harus diperluas tidak hanya sebatas daging tetapi produk lain. "Kita telah memiliki protokol halal dalam pengolahan daging yang dikeluarkan Departemen Pertanian dan Kehutanan (MAF), artinya apa tidak ada pelanggaran yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan "khusus" tersebut," paparnya.
Ekspor terbesar Selandia Baru terkait daging halal adalah daging domba, sapi, produk susu. Analis berpendapat Asia Tenggara dan Selatan merupakan pasar potensial bagi produk halal Selandia Baru dengan nilai miliaran dolar AS.