REPUBLIKA.CO.ID, BAHGDAD - Kekerasan sekterian masih terus mewarnai Irak. Dua bom pinggir jalan, yang menarget peziarah Syiah, menewaskan empat orang dan melukai 21 lagi pada Selasa di dekat kota Karbala, Irak tengah
Serangan di 80 kilometer baratdaya Baghdad tersebut, menurut rumah sakit dan kepolisian, adalah terbaru dalam serangkaian pemboman di Irak, yang menarget jamaah Syiah. Para peziarah Syiah di Karbala akan merayakan ulang tahun seorang imam penting dalam beberapa hari mendatang.
Peningkatan serangan di Irak dalam beberapa pekan terakhir telah menimbulkan kekhawatiran. Negara diprediksi bisa tergelincir kembali ke dalam kekerasan sektarian yang luas.
Bulan lalu sedikitnya 237 orang tewas dan 603 lainnya terluka terutama dalam serangan-serangan bom, membuat Juni sebagai salah satu bulan paling berdarah di Irak sejak pasukan Amerika Serikat menarik diri pada akhir tahun lalu.
Serangan terburuk terjadi pada 13 Juni ketika pembom menargetkan Syiah peziarah menewaskan lebih dari 70 orang. Gerilyawan Sunni sering menyerang sasaran Syiah untuk mencoba menyalakan kembali kekerasan sektarian yang menewaskan puluhan ribu orang pada tahun 2006-2007.
Alqaida sayap Irak telah mengklaim beberapa pengeboman baru-baru ini terhadap sasaran Syiah. Pemerintah Sunni, Syiah dan etnis Kurdi juga telah terkunci dalam pertarungan politik yang mengancam perpecahan perjanjian pembagian kekuasaan mereka.