REPUBLIKA.CO.ID, MANILA - Ibu kota Filipina dilanda banjir. Hujan lebat yang mengguyur, Selasa (3/7) pagi membanjiri jalan-jalan yang menyebabkan kemacetan lalu lintas dan mengakibatkan sekolah-sekolah meliburkan kelas.
Kondisi banjir parah ditambah cuaca buruk membuat Mahkamah Agung, Senat dan pengadilan lokal di wilayah ibu kota negara juga menghentikan pekerjaan mereka. Sejumlah penerbangan dari Manila juga dibatalkan.
Pihak otoritas Bandara Internasional Manila mengatakan maskapai penerbangan Cebu Pacific membatalkan penerbangan ke dan dari Naga di Camarines Sur dan Busuanga di Palawan. Sementara itu Air Philippines membatalkan penerbangan mereka ke dan dari Naga.
Para petugas Badan AtmosfIr Geofisika dan Astronomi Filipina (PAGASA) mengatakan daerah bertekanan rendah akan terus membawa hujan tersebar luas di wilayah ibu kota dan sebagian utara Filipina. PAGASA mengatakan, banjir dapat terjadi di daerah dataran rendah dan daerah-daerah yang terletak di dekat saluran sungai.
Sementara itu, pakar hidrologis PAGASA Sonia Serrano telah menyarankan agar penduduk yang tinggal di sekitar Dam La Mesa mengevakuasi diri pada saat hujan lebat meningkatkan peringkat air pada bendungan itu. Bendungan La Mesa sekarang dinyatakan siaga merah karena hujan terus menerus, meskipun belum melepaskan air lagi, kata laporan-laporan yang disiarkan di situs berita lokal.