Selasa 03 Jul 2012 22:01 WIB

'Mediasi Hutang Stadion PON Bukan karena Trauma Sanksi FIFA'

STADION UTAMA RIAU. Suasana pembangunan Stadion Utama Riau, di Panam, Pekanbaru, Senin (25/6) yang saat ini terhenti proses pengerjaannya dua pekan jelang pelaksanaan babak kualifikasi Piala Asia U-22.
Foto: Antarafoto
STADION UTAMA RIAU. Suasana pembangunan Stadion Utama Riau, di Panam, Pekanbaru, Senin (25/6) yang saat ini terhenti proses pengerjaannya dua pekan jelang pelaksanaan babak kualifikasi Piala Asia U-22.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA: PEKANBARU - Sekjen Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Tri Gustoro menyatakan "mediasi" konflik hutang Stadion Utama Riau yang dilakukan PSSI bukan karena traumatik konflik PSSI dan sanksi FIFA. Langkah itu dilakukan, ujarnya, demi menyukseskan Piala AFC.

"Tidak ada traumatik, yang ada adalah bagaimana agar Asian Football Confederation (AFC) dapat berjalan sukses di Pekanbaru," kata Tri usai menggelar pertemuan dengan para petinggi konsorsium dan subkontraktor pengerja proyek Stadion Utama Riau di Kompleks Universitas Riau (UR), Selasa malam.

Sejumlah petinggi pihak konsorsium yang dimaksud Tri yakni dari PT Adhi Karya, Wijaya Karya dan PT Pembangunan Perumahan (PP).

Pertemuan ini menurut informasi adalah guna membahas dan menyelesaikan konflik atas proyek Stadion Utama Riau senilai Rp900 miliar. Antara lain terkait piutang yang diajukan subkontraktor atas pekerjaan yang telah dituntaskan.

"Intinya bagimana agar permasalahan ini selesai dan AFC dapat berjalan sukses. Dalam pertemuan ini, kami dari PSSI hanya membicarakan persoalan teknis, mana yang kurang sebaiknya dilengkapi agar pelaksanaan AFC tidak menemukan kendala," katanya.

Tri juga menegaskan masalah pembangunan Stadion Utama Riau tidak mempengaruhi penunjukan stadion tersebut sebagai tuan rumah kualifikasi Piala Asia U-22 yang akan segera dilaksakan tanggal 5-15 Juli mendatang.

"Tiket pertandingan pun sudah mulai dijual di Riau," katanya.

Beberapa hari lalu pihak subkontraktor yang ikut membangun Stadion PON Pekanbaru, Riau, membongkar beberapa fasilitas yang sudah mereka pasang di stadion. Salah satunya adalah bangku penonton yang saat ini telah kembali dipasangkan oleh pihak konsorsium.

Tindakan yang dilakukan subkontraktor itu adalah pelampiasan atas belum selesainya proses pembayaran oleh pihak konsorsium pembangunan.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, sebelumnya perwakilan forum subkontraktor Stadion PON Pekanbaru uga sempat menemui Sekjen PSSI Tri Gustoro di Senayan, Jakarta yang kemudian berinisiatif untuk menjembatani permasalahan tersebut bersama dengan konsorsium dan pemerintah daerah.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement