JAKARTA--Sebanyak 20 tahanan politik termasuk di antara para tahanan di penjara Myanmar diberikan amnesti yang diumumkan media resmi Selasa, kata para aktivis demokrasi, yang juga menyerukan pembebasan semua pembangkang.
Keluarga Mahasiswa Generasi 88, yang memainkan bagian penting dalam pemberontakan tahun 1988 terhadap bekas junta, mengatakan para tahanan politik yang ditahan di seluruh negara itu termasuk di antara 46 tahanan yang pihak berwenang mulai bebaskan Selasa pagi.
"Kami memperoleh konfirmasi kira-kira 20 tahanan politik termasuk di antara mereka diberikan amnesti hari ini," kata pemimpin mahasiswa Generasi 88, Kaung Kaung, kepada AFP.
Satu laporan dalam surat kabar berbahasa Inggris "New Light of Myanmar" pada Selasa memberitakan 37 pria dan sembilan wanita dibebaskan "untuk menjamin stabilitas negara dan melakukan perdamaian eksternal, rekonsiliasi nasional, yang dapat memungkinkan semua dapat ikut serta dalam proses politik".
Tindakan itu dilakukan segera setelah seorang menteri Myanmar menjanjikan amnesti lagi bagi para pembangkang yang dipenjarakan dalam satu kunjungan pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi ke Eropa bulan lalu.
Menurut Generasi 88, para tahanan yang dibebaskan itu termasuk Aye Aung, yang dianggap Amnesti Internasional merupakan seorang "tahanan politik".
Ia ditahan tahun 1988 dan dihukum 59 tahun penjara -- kemudian dikurangi menjadi 29 tahun -- atas tuduhan-tuduhan termasuk melakukan pelanggaran undang-undang darurat serta mencetak secara tidak sah dan menyebarkan selebaran-selebaran.
Suu Kyi yang dibebaskan tahun 2010 setelah menjalani tahanan rumah selama puluhan tahun dan kini menjadi anggota parlemen terpilih pada Selasa mengatakan partainya yakin ada 330 tahanan politik masih mendekam di penjara-penjara kendati perkiraan jumlah itu berubah-ubah.
Myanmar membebaskan lebih dari 300 tahanan politik Januari, satu tindakan yang memicu Amerika Serikat berjanji akan memulihkan hubungan diplomatik penuh. Sekitar 200 orang lainnya dibebaskan Oktober 2011.