Kamis 05 Jul 2012 10:00 WIB

Soal Piutang Selesai, Laga AFC Indonesia-Australia Siap Digelar

STADION UTAMA RIAU. Suasana pembangunan Stadion Utama Riau, di Panam, Pekanbaru, Senin (25/6) yang saat ini terhenti proses pengerjaannya dua pekan jelang pelaksanaan babak kualifikasi Piala Asia U-22.
Foto: Antarafoto
STADION UTAMA RIAU. Suasana pembangunan Stadion Utama Riau, di Panam, Pekanbaru, Senin (25/6) yang saat ini terhenti proses pengerjaannya dua pekan jelang pelaksanaan babak kualifikasi Piala Asia U-22.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Subkontraktor Stadion Utama Riau, tempat digelarnya pertandingan Piala Asia (AFC) U-22 menyatakan masalah piutang proyek itu mulai ada jalan keluar sehingga laga perdana Timnas Indonesia versus Australia pada Kamis malam ini tidak akan gelap gulita.

"Semuanya sudah kembali kami pasangkan, mulai dari penerangan hingga papan skor digital sudah bisa difungsikan saat AFC hari ini, khususnya Indonesia lawan Australia," kata Juru Bicara Forum Subkontraktor Proyek Stadion Utama Riau di Kompleks Universitas Riau, Ari Setiawan di Pekanbaru, Kamis.

Laga perdana Timnas Garuda Muda menghadapi Australia akan digelar di Stadion Utama Riau pada Kamis (5/7) sekitar pukul 19.30 WIB. Pemasangan kembali digital papan skor dan penerangan, kata dia, dilakukan sejak Rabu (4/7) karena telah ada kesepakatan antara subkontraktor dengan konsorsium terkait piutang atau tagihan proyek Stadion Utama.

"Kami sangat berterima kasih sekali pada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang telah bersedia menjembatani penyelesaian tagihan proyek ke pihak konsorsium," katanya.

Pihak konsorsium yang dimaksud Ari Setiawan yakni terdiri dari PT Wijaya Karya, Adhi Karya dan PT Pembangunan Perumahan (PP). Pada pertemuan terakhir yang digelar, Rabu (4/7) kemarin di ruang rapat Stadion Utama Riau, pihak konsorsium (KSO), terutama Wijaya Karya dan PP telah menyepakati perjanjian atas pelunasan sebagian tagihan yang diajukan sebelumnya.

"Perjanjian ini juga tertulis dan bermaterai. Isinya adalah pihak Wijaya Karya dan PP bersedia melunasi sebagian tagihan. Jumlahnya yakni Rp 8 miliar. Rencananya pencairannya akan dilakukan hari ini juga," katanya.

Sementara ini, demikian Wawan, hanya konsorsium Adhi Karya yang belum dapat dikonfirmasi terkait tagihan proyek Stadion Utama Riau. Namun demikian, kata dia, dalam kesepakatan tertulis itu juga ditetapkan bahwa pelunasan sisa tagihan atau sekitar Rp 17 miliar lagi akan dikonfirmasikan pada 10 Juli 2012.

"Dengan demikian untuk saat ini kami mendukung pelaksanaan AFC U-22 di Stadion Utama Riau. Semua fasilitas yang dibutuhkan, termasuk penerangan dan papan skor juga sudah dapat difungsikan," katanya.

Munculnya kesepakatan ini menurut dia adalah tidak lepas dari peran PSSI yang menjembati pertemuan antara pihak subkontraktor dengan konsorsium dan pemerintah daerah.

"Untuk itu, kami sangat berterimakasih pada PSSI. Kalau tidak entah sampai kapan tagihan kami akan dibayarkan dan dilunasi," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement