REPUBLIKA.CO.ID, ASSAM -- Korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di timur laut India, Assam, terus bertambah. Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional Assam mencatat 95 orang tewas dalam bencana tersebut.
Enam belas korban dilaporkan tewas akibat tanah longsor yang dipicu hujan lebat. Sementara puluhan warga lain hanyut terbawa banjir.
Menurut pihak berwenang, sedikitnya 14 orang masih hilang. Banjir awalnya dimulai pada 24 Juni lalu. Kemudian secara bertahap banjir menyebar ke 27 kabupaten di wilayah tersebut.
Lebih dari 2000 desa di Assam tergenang air luapan Sungai Brahmaputra. Dalam satu minggu terakhir, air di sungai tersebut terus meluap akibat hujan yang terus turun.
Perdana Menteri India Manmohan Singh mengatakan, hampir seperempat dari dua juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan tinggal sementara di tenda-tenda bantuan. Sementara sisanya tinggal di rumah kerabat atau berlindung di bawah lembaran terpal.
Singh menyatakan, banjir kali ini adalah yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Ia memberikan 100 ribu rupee atau sekitar 1.800 dollar pada setiap keluarga korban, sebagai kompensasi banjir.
Sebanyak 236 orang dinyatakan tewas akibat banjir di India, dalam satu tahun terakhir.