REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Para peneliti Indonesia telah berhasil mengembangkan benih ikan kerapu raja sunu (Plectropoma laevis), yang merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia dengan nilai jual tinggi di pasar Asia.
Para peneliti yang bekerja di Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) unit Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BPPBL) Gondol, Bali, telah melakukan penelitian domestikasi dan pematangan induk ikan kerapu raja sunu sejak 2009.
Pada tahun berikutnya, pemijahan terhadap induk kerapu berhasil dilakukan dan benih pun mulai bisa diproduksi secara massal pada tahun 2011.
Keberhasilan pembenihan ikan kerapu raja sunu ini diyakini merupakan yang pertama di Indonesia bahkan di dunia.
Saat ini stok ikan kerapu raja sunu di alam sudah sangat langka. Ekosistem alami ikan ini berada di Perairan Bali, Jawa Tiur, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Irian.
Keberhasilan pembenihan ini merupakan salah satu upaya strategis dalam pemenuhan kebutuhan pasar dan diversifikasi usaha budidaya ikan kerapu. Usaha budidaya ikan ini masih terkendala pada langkanya benih alam, sehingga upaya pembenihan dengan bantuan para peneliti sangatlah diperlukan.