REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH - Tokoh demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, didesak membantu menghentikan kekerasan terhadap masyarakat Muslim Rohingya di negerinya. Desakan itu Ketua Organisasi Kerja Sama Islam (OIC), Ekmeleddin Ihsanoglu,pada Kamis.
"Sebagai penerima Nobel Perdamaian, kami yakin bahwa langkah pertama perjalanan Anda menjamin perdamaian di dunia akan mulai dari tempat Anda sendiri," kata Ihsanoglu dalam surat kepada Suu Kyi. Ketua OIC itu yakin Suu Kyi "akan memainkan peran positif dalam mengakhiri kekerasan yang terjadi di negara bagian Arakan (Rakhine)".
Dia mendesak anggota parlemen yang baru terpilih itu untuk meyakinkan pemerintah menerima "penyelidikan internasional atas kekerasan yang terjadi di sana. Pemerintah Myanmar juga diminta memberikan akses bagi kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan dan media internasional" di negara bagian itu yang terletak di Myanmar barat.
Bentrokan-bentrokan berdarah terjadi bulan lalu antara kaum Muslim dan Buddha. Ihsanoglu menyerukan para korban dapat kembali segera ke masing-masing rumah mereka dan menyatakan kecemasan atas pelanggaran terhadap hak-hak warga Rohingya di Myanmar.