Kamis 05 Jul 2012 21:07 WIB

Bashar: Saya Bertahan karena Rakyat Suriah

Pendukung rezim Suriah memegang poster Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
Foto: Muzaffar Salman/AP
Pendukung rezim Suriah memegang poster Presiden Suriah Bashar Al-Assad.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan kalau dukungan rakyatlah yang membuat masih bertahan dan tidak digulingkan seperti halnya Shah Iran. Demikian menurut wawancaranya dengan harian Turki terbit Kamis (5/7). 

"Siapa saja berkalkulasi bahwa saya akan jatuh dalam hitungan waktu," kata Presiden Bashar kepada harian Turki, Cumhuriyet. 

Bashar menyatakan bahwa sebagian besar dari 23 juta rakyat Suriah berada di pihaknya dalam perjuangan. "Mayoritas rakyat berpikir seperti saya mengenai hal ini," katanya.

Dia menyatakan dirinya berbeda dari mendiang shah Iran, yang digulingkan lewat Revolusi Islam pada 1979. 

"Dia (Shah Iran) memimpin negeri yang sangat penting di kawasan, dia memiliki tentara yang sangat kuat dan didukung oleh seluruh dunia. Juga apakah dia dapat tegak melawan rakyat? Tidak," kata Bashar. 

"Seandainya saya dalam situasi yang sama, yakni saya tidak memiliki dukungan rakyat di belakang saya, saya tak bisa bertahan. Saya sudah akan dijatuhkan. Bagaimana mungkin saya masih bertahan?" 

Keterangan Bashar tak menyiratkan ia akan mempertimbangkan sejenis transisi politik yang diusulkan utusan khusus PBB-Arab Kofi Annan dengan dukungan besar Barat dan Arab. 

"Tak ada kekuasaan, betapapun besar kekuasaan itu, yang dapat mengalahkan revolusi rakyat," katanya. 

"Tapi kami sekarang berperang melawan kelompok-kelompok teroris, bukan rakyat. Dan kami akan berperang karena kami harus melindungi diri dan rakyat kami."

Pertemuan di Jenewa akhir pekan lalu mengesahkan proposal bagi transisi politik di Suriah tetapi Rusia menolak. Proposal itu menyiratkan agar Bashar lengser dari kekuasaan, seperti yang dikehendaki pihak Barat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement