REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama ini, grup band Kerispatih identik dengan suara khas milik Sammy Simorangkir. Tak heran jika pascadikeluarkannya Sammy banyak pihak yang membanding-bandingkan vokalis baru Kerispatih, Fandie dengan Sammy.
Tapi, lewat album terbarunya atau album ketujuhnya, Kerispatih ingin mematahkan anggapan miring banyak pihak yang mencibir kemampuan Fandie. Album teranyar band yang digawangi Badai, Andika, Fandie, Anton, Arifin itu, berisi 13 lagu baru dan satu lagu medley dari hits Kerispatih. Dalam album yang tertunda dua tahun itu, Kerispatih mengusung single andalan 'Melekat di Jiwa' yang sekaligus diambil untuk judul album. (baca: Kerispatih Persembahkan Album Ketujuh, 'Melekat di Jiwa')
"Bila dilihat dalam pengamatan musik itu, sebenarnya tidak ada kemiripan. Karakter suaranya (Fandie dengan Sammy) berbeda," kata Keybordis Kerispatih, Badai kepada wartawan dalam launcing album terbaru Kerispati di Kantor Nagaswara, Kamis (4/7).
Badai menilai, Fandie memiliki keistimewaan dari Sammy. "Dia tidak menjadi memanfaatkan segala sesuatu," sebut Baday disela-sela wawancara.
Selain sebagai pengobat rindu untuk para Mahapatih --julukan fans Kerispatih--, album anyar Kerispatih itu juga diluncurkan untuk membuktikan bila Kerispatih masih eksis dan masih terus 'hidup' dengan karya-karyanya. Karena itu, Badai berharap album 'Melekat di Jiwa' bisa diterima Mahapatih dan para pecinta musik Indonesia.