REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Presiden Perancis Francois Hollande menyatakan kalau konflik Suriah menjadi ancaman perdamaian dan keamanan internasional.
Hal itu diungkapkannya dalam pertemuan "Sahabat Sahabat Suriah," sebuah kelompok kontak negara-negara yang berharap menemukan solusi atas kekerasan di Suriah, Jumat (6/7).
"Tidak dapat diperdebatkan lagi bahwa krisis ini menjadi satu ancaman pada perdamaian dan keamanan internasional," kata Hollande dalam pertemuan yang tidak dihadiri Cina dan Rusia tersebut.
"Jadi kita harus membuat keputusan-keputusan, Presiden Bashar al-Assad harus mundur. Satu pemerintah transisi harus dibentuk. Ini adalah keinginan semua pihak."
Hollande dalam kesempatan yang sama juga menyerukan Rusia mendukung perubahan pemerintah Damaskus.
Rusia, yang memiliki pelabuhan angkatan laut di Mediterania di Suriah ini dianggap dua kali menghambat tindakan Dewan Keamanan PBB mengenai konflik Suriah.
"Kepada mereka yang mempertahankan pemerintah Bashar, seperti juga mereka yang tidak suka terhadapnya, dapat mencegah kekacauan," kata Hollande.
"Saya mengemukakan kepada mereka baik yang pro-pemerintah maupun yang anti sama-sama tidak suka pada kekacauan. Dan kekacauan ini akan mengancam kepentingan-kepentingan mereka."