REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya. Cendekiawan Moeslim Abdurrahman dikabarkan telah tutup usia pada Jumat (6/7) malam.
Tokoh Muhammadiyah yang lahir di Lamongan 8 Agustus 1948 itu menghembuskan nafas terakhirnya di RSCM Jakarta, pukul 20.00.
Selama hidupnya, ia banyak menghabiskan waktunya di dunia pendidikan dan politik. Sebagai tokoh Muhammadiyah, ia memiliki keistimewaan karena dekat dengan almarhum Gus Dur dan warga Nahdliyin.
Pada peringatan haul Gus Dur yang digelar di rumah dinas Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Moeslim bertindak sebagai pembawa acara. Dengan gayanya yang khas dan nyeleneh, ia sempat berbagi humor kepada para hadirin yan terdiri beberapa menteri era pemerintahan Gus Dur dan tokoh Nahdlatul Ulama.