REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Muhhamadiyah sangat kehilangan atas wafatnya Moeslim Abdulrahman. Tokoh Muhammadiyah itu tutup usia pada Jumat (6/7) malam di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
"PP Muhammadiyah bertakziyah atas wafatnya tokoh cendekiawan Muhammadiyah Dr. Moeslim," kata Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuudin kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu (7/7).
Moeslim adalah seorang cendekiawan Muhamadiyah yang memiliki radius pergaulan luas, bahkan masuk ke dalam lingkaran elite NU. "Almarhum pemikir kreatif, dan suka mendorong kader-kader muda untuk mengembangkan pemikiran maju dan terbuka," kata Din yangg ini berada di Los Angeles.
Di Muhammadiyah, Moeslim pernah diamanati mengetuai bidang pemberdayaan kelompok pinggiran, buruh, tani dan nelayan. "Almarhum berkepribadian akrab dan humoris. Semoga Allah SWT mengampuni segala dosanya, menerima amal ibadatnya, dan memasukkannya ke dalam surga jannatun na'im," ucap Din Syamsuddin.
Moeslim Abdurrahman lahir di Lamongan Jawa Timur pada 8 Agustus 1948. Dia Doktor lulusan University Illinois, Urbana, Champagne, Amerika Serikat, meninggalkan seorang istri dan dua anak.