REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Budayawan Wayan Geriya mendorong pemerintah daerah segera merevitalisasi museum yang ada di Bali menjadi suatu ruang kreatif bagi masyarakat.
"Khususnya berbagai museum milik pemerintah harus dibenahi sehingga image (citra) museum tidak hanya sebagai tempat penyimpanan barang kuno yang tidak perlu dilihat, tetapi di sanalah tempat belajar tentang peradaban," katanya di Denpasar, Ahad (8/7).
Menurut dia, keberadaan museum sangat penting untuk memanusiakan manusia maupun membangsakan suatu bangsa.
"Apabila berhasil mendidik anak-anak mulai mencintai museum dan tahu idealisme museum sebagai representasi peradaban maka hal itu merupakan sesuatu yang sangat berharga. Sejak dini anak-anak akan menjadi paham terhadap nilai-nilai luhur lokal maupun universal untuk mengasah rasa kemanusiannya," bebernya.
Namun, sayangnya di tengah arti penting keberadaan museum, justru museum-museum milik pemerintah terlihat sangat lesu karena kemauan politik pemerintah terhadap museum masih setengah hati.
"Museum yang dikelola pemerintah terkesan statis, kalah jauh dengan museum swasta yang sangat progresif. Seharusnya pemerintah turut berpacu, sehingga semakin banyak anak-anak yang berkunjung ke museum," ucapnya.
Ia tidak memungkiri, membenahi museum merupakan pekerjaan besar karena bukan saja merevitalisasi secara fisik, namun juga merevitalisasi apresiasi publik terhadap museum, terutama dari kalangan anak-anak.
Geriya juga berharap kalangan keluarga, sekolah dan masyarakat turut memberikan apresiasi yang positif terhadap keberadaan museum sebagai representasi penting sebuah peradaban. Di Bali, kata dia, tidak kurang terdapat 25 museum.