REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Akhir-akhir ini umat Islam tengah dirasuki oleh pemahaman-pemahaman yang seharusnya tidak perlu diperdebatkan oleh sesama muslim. Banyak terjadi pertumpahan darah antarumat muslim.
Ajaran Islam berdiri diatas satu pilar yaitu 'tauhid'. Dalam bahasa Arab, 'tauhid' dimaksudkan sebagai penyatuan. Sedangkan dalam Islam, tauhid dimaknai sebagai penyatuan dengan Allah.
"Kita sebagai muslim, jangan pernah mempermasalahkan perbedaan. Dengan gampang menyebut itu bid'ah, hanya Allah yang mampu menghakimi umat-Nya, bukan kita sebagai umat-Nya," ungkap Ustad Husein Amit Alatas pada acara kajian dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan di komplek Departemen Pertahanan Keamanan, Kelapa Dua Depok, kemarin.
Agama Islam, kata dia, berlandaskan syariat dan fiqih. Syariat adalah hukum yang datang langsung dari Allah melalui para nabi dan rasul. Sedangkan fiqih adalah pemahaman dan interpretasi manusia, seperti antara lain, Fiqih Hanafi, Hambali, Syafe'I.
"Setiap kehidupan mengalami perkembangan, syariat tidak akan berubah, tapi yang berubah adalah fiqih yang merupakan pemahaman manusia," ungkap ustad Husein.