REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Muktamar XII Nasyiatul Aisyiyah (NA) telah berakhir Jumat (6/7) petang, dengan Norma Sari, terpilih sebagai ketua Umum Pengurus Pusat (PP) NA periode 2012-2016. Empat tahun ke depan, NA lebih menekankan peran advokasi perempuan dan anak, yang sebelumnya tidak berjalan efektif.
Persoalan strategi advokasi kasus-kasus kekeraan terhadap perempuan dan anak, menjadi topik bahasan setiap agenda muktamar NA, yang berlangsung sejak 3 Juli lalu. Menurut Ketua Umum PP NA 2012-2016 terpilih, Norma Sari, pada kepengurusan empat tahun ke depan, NA harus lebih tampil maju dengan mengusung program gerakan advokasi perempuan dan anak.
"Advokasi terhadap perempuan dan anak terhadap kasus-kasus kekerasan menjadi proram sentral NA ke depan," kata Norma Sari, asal Pimpinan Wilayah NA Yogyakarta, Jumat pekan lalu. Norma, terpilih menggantikan ketua lama, Abidah Muflihati, dalam rapat formatur tertutup beranggotakan sembilan orang.
Ia mengatakan ke depan kader NA harus tampil dan terampil di tengah umat dan bangsa ini, sebagai agen perubahan. Untuk itu, ungkap dia, peran kader NA diharapkan menjadi solusi dari permasalahan umat, bangsa, dan negara ini, terutama pada persoalan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sebagai korban.
Pada kepengurusan yang akan datang, pihaknya akan melanjutkan program yang diamanatkan pada muktamar sebelumnya, yaitu pemantapan dan pengembangan sistem organisasi yang efektif dan pengingkatan pembangunan kapasitas kader NA dalam menggerakkan aksi-aksi pendampingan terhadap permasalahan perempuan dan anak.
Abidah Muflihati, ketua sebelumnya, menyatakan penguatan peran kader NA dalam aksi advokasi menuju terwujudnya kualitas hidup perempuan dan anak, memang tidak populis dan seirus. “Namun, ini menunjukkan kesungguhan Nasyiatul Aisyiyah dalam menyiapkan kadernya untuk melakukan aksi advokasi,” katanya.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement