REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan jajarannya untuk menyelidiki banjir di bagian selatan Krasnodar unutk mencegah korban jiwa berjatuhan.
Putin menginginkan informasi mengenai seberapa jauh orang-orang diberi peringatan tentang bencana tersebut, sedangkan para aktivis lingkungan menyatakan banjir berasal dari pembukaan pintu air di waduk lokal.
Investigasi kriminal terpisah dilaksanakan untuk mengetahui apakah 155 korban jiwa meninggal akibat kelalaian.
"Komite investigasi akan mencek tindakan seluruh pihak yang berwenang, bagaimana peringatan diberikan, bagaimana seharusnya peringatan itu diberikan, dan siapa bertindak bagaimana," kata Presiden Putin saat pertemuan di Krymsk, kota yang paling parah terkena bencana.
Ia mengadakan pertemuan setelah sampai di lokasi dengan helikopter unutk melihat langsung kerusakan yang terjadi akibat guyuran hujan deras.
Presiden Putin menyatakan 9 Juli sebagai hari berkabung untuk mengenang korban jiwa banjir tersebut, juga bagi 14 orang Rusia yang tewas dalam kecelakaan bus di Ukraina saat perjalanan rohani, Sabtu lalu.
Ini merupakan bencana besar pertama di Rusia sejak Presiden Putin kembali menjabat untuk ketiga kalinya sejak awal tahun ini.
Banjir bandang terburuk di Rusia menyerang wilayah Krasnodar Jumat malam. Curah hujan setinggi 11 inci memaksa penduduk berlindung di atas pohon atau di atap rumah.
Kebanyakan korban jiwa berasal dari Krymsk dan sekitarnya. Sembilan korban dilaporkan berada di resor Gelendhzik di Laut Hitam, dua diantaranya berada di kota pelabuhan Novorossiysk.
Menurut laporan resmi Sabtu waktu setempat, masih banyak orang yang dinyatakan hilang, dan diperkirakan jumlah korban jiwa meningkat.
Seperti dikutip BBC, gubernur Kransnodar Alexander Tkachev menyatakan "Belum pernah ada yang menyaksikan bencana seburuk ini. Tidak ada yang seperti ini dalam 70 tahun terkahir."
Pejabat berwenang Krasnodar mengatakan 13.000 jiwa menjadi korban banjir besar ini.