REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Panitia Bersama (Joint Committee) PSSI yang ditunjuk oleh tim Task Force FIFA/AFC akan melaksanakan tugasnya mulai Kamis (12/7), sebagaimana perintah dari tim investigasi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
"Atas permintaan tim investigasi AFC, kami diminta untuk berkumpul pada tanggal 12 Juli 2012 di Hotel Grand Melia, Jakarta," ujar anggota Joint Committee Djamal Aziz ketika dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.
Djamal Aziz yang merupakan salah satu anggota tim Joint Committee (JC) dari pihak KPSI mengatakan bahwa jadwal pertemuan itu seluruhnya ditentukan oleh tim investigasi AFC.
Demikian halnya dengan agenda yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut, Djamal mengatakan bahwa semuanya diatur oleh tim investigasi AFC yang akan langsung hadir dan mengawal rapat itu.
"Kami pun belum tahu soal agendanya. Tim investigasi akan datang dan mengawal langsung rapat itu. Jadi, seperti saya jelaskan sebelumnya, tim investigasi yang menentukan. Mungkin, dalam rapat perdana itulah akan dibahas mengenai agenda dan program yang harus dijalankan JC," ujarnya.
Selain Djamal Aziz, anggota tim JC dari KPSI adalah Joko Driyono, Hinca Panjaitan, dan Togar Manahan Nero, sedangkan empat anggota JC dari kubu Djohar Arifin adalah Widjajanto, Catur Agus Saptono, Todung Mulya Lubis, dan Tri Goestoro yang menggantikan Saleh Ismail Mukadar.
Sementara itu, anggota tim investigasi AFC adalah Wakil Presiden AFC HRH Prince Abdullah Ibni Sultan Ahmad Shah, Exco FIFA dan AFC Worawi Makudi, Sekjen AFC Alex Soosay, dan Ketua Komite Anggota Asosiasi, serta Hubungan Internasional AFC James Johnson.
Munculnya perintah untuk menggelar pertemuan pertama sejak keluarnya Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani di Kuala Lumpur pada tanggal 7 Juni lalu adalah sekaligus menepis anggapan jika tim JC yang beranggotakan delapan orang itu tak bisa berjalan sendiri dalam melaksanakan tugasnya.
"Kami hanya menunggu, `wait and see`, dan menjalankan sebab memang begitu aturannya sesuai dengan MoU PSSI. Jadi, jadwal dan tempat rapat itu sendiri memang keluar dari tim investigasi AFC," kata Djamal Aziz.
Joint Committee sendiri dibentuk oleh tim Task Force FIFA/AFC sebagai solusi untuk mengatasi kisruh sepak bola Indonesia melalui MoU PSSI yang disepakati tiga pihak, yakni KPSI La Nyalla Mattalitti dan pimpinan Djohar Arifin Husin serta Liga Super Indonesia (ISL).
Nota kesepahaman juga ditandatangani oleh perwakilan FIFA dan AFC sebagai saksi.