Senin 09 Jul 2012 15:13 WIB

PD Siap Usung Capres dari Profesional

Marzuki Alie
Foto: Antara
Marzuki Alie

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Partai Demokrat siap mengusung profesional sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2014. Hal ini disampaikan Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Marzuki Alie. "Kami siap mengusung profesional, tidak harus berasal dari partai politik," kata Marzuki usai membuka ASEAN Inter Parliamentary Assembly di Yogyakarta, Senin (9/7).

Menurut dia, Indonesia memiliki calon pemimpin yang banyak namun tertutupi oleh oligarki partai politik sehingga seharusnya tidak harus muncul anggapan bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami krisis kepemimpinan. Marzuki menambahkan, Cina sebagai negara dengan jumlah penduduk yang banyak, bisa menjadi referensi bagi Indonesia dalam menentukan pemimpin.

Pemimpin di Cina, lanjut dia, benar-benar berasal dari kalangan profesional yang sama sekali tidak memiliki kepentingan pribadi dalam bidang bisnis. Tidak adanya kepentingan pribadi dalam bidang bisnis menjadi hal yang cukup penting, katanya, karena biasanya seorang pemimpin yang telah berkecimpung di bidang bisnis akan sulit memisahkan diri antara urusan bisnis dan kepemimpinan.

Ia menambahkan, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sudah menyatakan bahwa calon presiden tidak harus kader partai politik, tetapi bisa berasal dari profesional. "Kami adalah partai terbuka. Jika nanti muncul calon yang bukan berasal dari profesional, maka calon tersebut kemudian akan membawa nama partai," katanya.

Sebelumnya, Saiful Mujani Research and Consulting merilis hasil survei tentang tantangan calon presiden pada 2014. Survei itu menyatakan, banyak tokoh populer tidak disukai masyarakat Indonesia karena dinilai kurang memenuhi kriteria kualitas nasional.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement