REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Seorang pria Korea Selatan (Korsel) menabrakkan truknya ke pagar utama Kedutaan Besar Jepang di Seoul, Senin (9/7) pagi. Menurut polisi, dia melakukannya sebagai bentuk protes atas aksi demonstrasi aktivis sayap kanan Jepang di kota itu.
Tidak ada yang terluka dalam insiden yang terjadi sebelum pukul 05.00 waktu setempat itu dan polisi yang sedang bertugas hari itu telah menangkap pengemudi berusia 61 tahun itu. Pelaku diiidentifikasi dengan nama keluarga, Kim. Pagar tersebut telah diperbaiki dan tidak ada kerusakan lain yang dilaporkan.
Kim mengatakan pada polisi bahwa dia memprotes kembali aksi dari para aktivis Jepang bulan lalu. "Saya mencoba untuk memprotes kembali aksi seorang pria Jepang yang memasang patung seorang perempuan yang melambangkan para wanita budak seks/jugun ianfu tentara Jepang," katanya seperti dilansir AFP.
Patung perunggu seorang gadis muda, yang diletakkan di seberang Kedutaan Besar Jepang itu, melambangkan para "jugun ianfu" Korea yang dipaksa untuk bekerja di rumah-rumah pelacuran militer Jepang pada Perang Dunia II.
Aktivis Jepang, Nobuyuki Suzuki, memasang tonggak disamping patung itu untuk menegaskan kembali klaim Jepang atas pulau-pulau sengketa dengan Korsel. Dia kemudian memasang sebuah video klip di blognya tentang klaim itu dan menyebut para jugun ianfu itu sebagai pelacur.
Sepuluh perempuan lokal yang di masa perang dipaksa untuk menjadi budak seks para prajurit Jepang mengajukan tuntutan pencemaran nama baik kepada Suzuki melalui jaksa penuntut umum Seoul. Tokyo telah menolak untuk membahas ganti rugi terhadap wanita Korea yang dipaksa sebagai budak seks tentara Jepang di era perang.