Selasa 10 Jul 2012 09:27 WIB

Direktur CIA Temui Raja Saudi

Rep: Gita Amanda/ Red: Yudha Manggala P Putra
Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz
Foto: society.ezinemark.com
Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH - Direktur Central Intelligence Agency (CIA) David Petraeus menemui Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz Al Saudi.

Pertemuan tersebut menyusul langkah Riyadh meningkatkan tindak kekerasan pada para pendemo anti-pemerintah.

Petraeus bertemu Raja Abdullah di Jeddah pada Senin (9/7). Namun, tak ada laporan mengenai apa yang mereka bahas selama pertemuan berlangsung.

Pertemuan diduga terkait ketegangan yang semakin meninggi antara pemerintah dan pendemo anti-pemerintah.

Pada hari yang sama, aktivis Saudi menyerukan demonstrasi anti-pemerintah di seluruh Provinsi Timur Arab Saudi. Ketegangan tersebut semakin meninggi setelah ditangkapnya salah satu ulama Syiah, Syeikh al Nemr Nemr.

Para aktivis juga menyerukan demonstrasi di wilayah Qatif, Awamiyah, Tarut, Safwa, dan Sihat. Demonstrasi dilakukan sebagai upaya menentang tindak kekerasan yang dilakukan pada para pendemo. Tak ketinggalan, aktivis Bahrain juga ikut menyelenggarakan demo di kota Bahrain Sar dan Daih. Aksi tersebut dilakukan sebagai wujud solidaritas pada pendemo Saudi.

Pada Ahad (8/7) lalu pasukan keamanan Saudi menembaki demonstran di Qatif, mereka memerotes penahanan al Nemrs. Sedikitnya 3 orang tewas dan lainnya terluka dalam insiden tersebut. Sebelumnya, al-Nemr juga mengalami luka-luka saat pasukan rezim menembaki mobilnya di Awamiyah.

Sejak Februari 2011 pengunjuk rasa, telah melakukan berbagai aksi protes di Saudi. Namun kala itu mereka menyerukan pembebasan tahanan politik, kebebasab berekspresi dan berkumpul, serta mengakhiri diskriminasi yang meluas. Sayangnya demo berubah menjadi demo anti-rezim, saat pasukan keamanan Saudi menewaskan lima pengunjuk rasa dan melukai banyak orang lainnya.

Pada 5 Maret 20011 lalu, Kementerian Dalam Negeri Saudi mengeluarkan surat larangan demonstrasi, pawai protes dan semacamnya. Sebab menurut mereka hal tersebut bertentangan dengan prinsip Islam dan nilai serta tradisi masyarakat Saudi.  

Ketegangan semakin meruncing saat Juni lalu, Raja Abdullah memerintahkan pasukan keamanan untuk siaga tinggi. Menyusul semakin bergejolaknya beberapa wilayah di Saudi akibat aksi demo pada demonstran.

sumber : Press TV
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement